Tuanku Temenggung Diraja Ir M Shadiq Pasadigue SH tak pernah setengah hati melakukan tugasnya sebagai bupati. Bahkan komitmennya untuk memajukan masyarakat dan kampung halamannya itu telah dibuktikannya secara nyata
Kabupaten Tanah Datar merupakan Tujuh Kabupaten Terbaik di Indonesia dari 400 kabupaten yang ada. Penghargaan ini diberikan pada tahun 2003 oleh Lembaga International Partnership dan Kedutaan Inggris. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menobatkan Kabupaten Tanah Datar sebagai satu dari empat daerah paling berprestasi dan berhasil melaksanakan otonomi daerah.
Tanah Datar merupakan kabupaten dengan wilayah terkecil di Sumatera Barat dengan luas 133.600 Ha dan terletak diantara dua gunung, yaitu Gunung Merapi dan Gunung Singgalang.
Kondisi alam Kabupaten Tanah Datar didominasi oleh daerah perbukitan, serta memiliki dua pertiga bagian danau Singkarak. Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah yang kaya dengan sumber air. Selain Danau Singkarak, di Kabupaten Tanah Datar terdapat lebih dari 25 buah sungai.
Bila melihat perhatian Tuanku Temenggung Diraja Ir M Shadiq Pasadigue SH bersama pasangan Drs H Aulizul Syuib MSi saat menjadi bupati/wakil bupati Tanahdatar priode 2005 – 2010, Kemudian berpasangan dengan berpasangan dengan H Hendri Arnis BSBA periode 2010 – 2015, rasanya sudah berjalan sesuai apa yang diharapkan oleh masyarakat
Wujud dari perhatian yang telah diberikan Bupati Shadiq Pasadigue pada masyarakat dan daerahnya itu, berbuah hasil dengan raihan berbagai prestasi di bidang pembangunan, mulai dari pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, pertanian, sosial, dan keagamaan, serta berbagai prestasi lainnya.
Fakta ini menunjukan bahwa Shadiq tak pernah setengah hati melakukan tugasnya sebagai bupati. Bahkan komitmenya untuk memajukan masyarakat dan kampung halamannya itu telah dibuktikannya secara nyata.
Dari catatan yang dikumpulkan Media Busser, semenjak Shadiq Pasadigue dipercaya menjadi Bupati Tanahdatar, sedikitnya 174 prestasi telah mampu dipersembahkan pada masyarakat dan daerah, baik prestasi di tingkat provinsi, maupun di tingkat nasional, baik itu perseorangan maupun berkelompok.
Bahkan kenyatan beberapa tahun lalu, dimana masih terdapat disana sini jalan yang penuh lobang, nyaris tak ditemukan lagi dalam kepemimpinan Bupati Shadiq. Saat ini, bila kita berkunjung ke nagari–nagari di wilayah Kabupaten Tanahdatar, jalan mulus dan beraspal beton, kondisi gedung sekolah memadai, lampu penerangan listrik sangat memuaskan terlihat dengan nyata.
Peningkatan infrastruktur di Kabupaten Tanahdatar ini juga dirangkum dalam survey Lembaga Survey Indonesia (LSI). Dari survey itu, LSI mencatat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kondisi infrastruktur, untuk infarstuktur sekolah 97,8 persen, jalan 93,2 persen, pengadaan air bersih 91,7 persen, dan penyedian jaringan listrik bagi warga mencapai 91,5 persen. Ini membuktikan bahwa pembangunan yang dilakukan oleh Pemkab Tanahdatar dibawah komando Shadiq Pasadigue benar-benar dirasakan oleh masyarakat
Sebagai bupati dua peride, Shadiq juga dipandang berhasil dalam mengimplementasikan sistem manajemen di daerahnya dalam era otonomi daerah. Makanya tak mengherankan bila pada bulan April 2011 lalu rombongan Lemhanas berkunjung ke Kabupaten Tanah Datar untuk melakukan pengkajian terkait implementasi sistem manajemen di daerah dalam era otonomi daerah. Ini dilakukan rombongan Lemhanas dalam rangka penguatan hubungan pusat dan daerah, guna mempercepat pembangunan nasional.
Kunjungan tim yang dipimpin oleh Marsda TNI Adytiawarman, SIP tersebut, diterima oleh Bupati Tanah Datar M. Shadiq Pasadigoe, bertempat di Aula Kantor Bupati Tanah Datar dan selanjutnya melakukan dialog dengan berbagai komponen masyarakat Tanah Datar.
Dalam sambutannya Marsda TNI Adytiawarman memberikan penjelasan tentang tujuan kunjungan Lemhannas, yaitu untuk mengkaji sistem manajemen di daerah, dengan menghimpun informasi dan masukan dari daerah melalui dialog dan kuisionir serta kunjungan ke lapangan.
“Hasil kajian ini akan menjadi bahan sebagai pertimbangan pemerintahan pusat untuk mewujudkan paradigma nasional, sehingga ke depan daerah akan memiliki dan merasakan kesempatan yang sama dalam pembangunan, ujar Marsda TNI Adytiawarman saat itu.
POTENSI TANAH DATAR
Kabupaten Tanah Datar adalah daerah agraris, lebih 70% penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan maupun peternakan. Begitu juga dengan usaha masyarakat pada sektor lain juga berbasis pertanian seperti pariwisata dan industri kecil atau agro industri.
Pontensi ekonomi kabupaten Tanah Datar dapat dikatagorikan atas tiga katagori yaitu: Sangat Potensial, Potensial dan Tidak Potensial. Untuk sektor pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah ubi kayu, kubis, karet, tebu, peternakan sapi potong, peternakan kuda, peternakan kambing potong, budidaya ayam ras pedaging, ayam bukan ras, budidaya itik dan budidaya ikan air tawar.
Sektor lain yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah industri konstruksi bangunan sipil, pedagang eceran makanan olahan hasil bumi, usaha warung telekomunikasi, pedagang cinderamata dan wisata sejarah.
Potensi ekonomi Kabupaten Tanah Datar yang tergolong potensial untuk sektor pertanian hampir semua potensial kecuali cengkeh, tembakau, bayam dan merica. Sedangkan untuk sektor pertambangan yang potensial dikembangkan adalah galian kapur dan sirtu.
Selain itu, Kabupaten Tanah Datar juga memiliki potensi bahan tambang berupa batu gamping kristalin yang sekarang dikelola PT. Inkalko Agung, dolomit, granit, sirtukil, tanah liat, batu setengah permata, trass, fosfat, batubara, besi, emas, belerang, kuarsa dan slate.
Di bidang industri di Kabupaten Tanah Datar didominasi oleh industri kecil seperti tenunan pandai sikek yang terdapat di Kecamatan Sepuluh Koto, kopi bubuk, kerupuk ubi, kerupuk kulit, anyaman lidi, gula aren, gula tebu. Sektor industri besar berupa peternakan ulat sutera.
Sedangkan di bidang pariwisata, Kabupaten Tanah Datar yang dikenal sebagai tempat asal mula suku Minangkabau, banyak sekali memiliki tempat sejarah. Industri wisata di Kabupaten Tanah Datar ini sangat potensial untuk dikembangkan.
Tempat wisata sejarah yang terdapat di kabupaten Tanah Datar ini antara lain Istana Pagarruyung, Balairuang Sari, Puncak Pato, Prasasti Adityawarman, Batu Angkek-angkek, Rumah Gadang Balimbing, Kincir Air, Batu Basurek, Nagari Tuo Pariangan, Benteng Van Der Capellen, Batu Batikam dan Ustano Rajo.
Sedangkan untuk wisata alam dan budaya di Tanah Datar antara lain Lembah Anai, Panorama Tabek Pateh, Pantai Tanjung Mutiara, Bukit Batu Patah, Ngalau Pangian, Alu Katentong, Dabuih, Lukah Gilo, Pacu Jawi, Balapan Kuda dan Adu Kerbau. (Os)
Senin, 20 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar