H.M Tauhid memang memulai karir politiknya dari ‘nol’ di Partai Hanura. Tapi berkat kesungguhan dan komitmen yang tegas dan jelas, ia kini tumbuh besar di partai politik itu. Melihat semangat yang dimiliki Tauhid itu, ia boleh dibilang merupakan sosok politikus “from zero to hero”.
Jangan ditanya tentang kiprah awal H. M Tauhid di partai politik ! Sebab, pria kelahiran Bengkulu 24 Maret 1965 ini dipastikan akan menjawab ; “saya benar-benar awan dan ‘zero’ (tidak memiliki pengetahuan apa-apa) soal partai politik”.
Suami dari Hj Zuraida ini juga tak akan pernah sungkan mengatakan bahwa ia “pemain baru” di kancah politik Sumatera Barat. M Tauhid juga dengan jujur akan mengatakan bahwa karir politikya memang dititi dari ‘zero’ alias nol di Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Lantaran merasa zero di kancah politik, makanya ketika Ketua DPD Hanura Sumbar yang saat itu dijabat Basril Taher mengajaknya untuk ikut aktif terlibat di Partai Hanura, H.M Tauhid berupaya menolaknya.
Rabu, 21 Maret 2012
Jalan, Oh Jalan
Apakah anda pernah melewati jalanan berlubang, baik itu jalan umum, lebih-lebih jalan kota ataupun provinsi. Lalu, bagaimanakah perasaan anda saat melihat pemandangan itu ?
Besar kemungkinan akan muncul rasa kesal dan dongkol dalam diri anda. Bahkan mungkin juga akan muncul umpatan anda terhadap pemerintah, terutama Dinas Pekerjaan Umum.
Bila disilau secara mendalam, sepertinya telah menjadi sebuah kesepakatan umum bahwa jalan raya adalah hak rakyat yang wajib selalu dalam keadaan bagus. Karena dari jalan lah segala aktivitas pergerakan manusia dilakoni.
Besar kemungkinan akan muncul rasa kesal dan dongkol dalam diri anda. Bahkan mungkin juga akan muncul umpatan anda terhadap pemerintah, terutama Dinas Pekerjaan Umum.
Bila disilau secara mendalam, sepertinya telah menjadi sebuah kesepakatan umum bahwa jalan raya adalah hak rakyat yang wajib selalu dalam keadaan bagus. Karena dari jalan lah segala aktivitas pergerakan manusia dilakoni.
Koperasi Bukan Usaha yang Terpaksa Dilaksanakan
Selama ini di tengah masyarakat awam muncul kesan seolah-olah membangun koperasi adalah suatu usaha yang sangat berat dan sulit, sehingga terkesan juga bahwa membangun koperasi adalah suatu yang hampir tidak mungkin dilaksanakan.
Apalagi, bila membicarakan masalah pembangunan koperasi di berbagai kesempatan selama ini, yang sering menonjol dalam pembicaraan adalah kelemahan-kelemahan koperasi, terutama mengenai modal dan pelaksana-pelaksana koperasi (SDM).
Apalagi, bila membicarakan masalah pembangunan koperasi di berbagai kesempatan selama ini, yang sering menonjol dalam pembicaraan adalah kelemahan-kelemahan koperasi, terutama mengenai modal dan pelaksana-pelaksana koperasi (SDM).
Senin, 19 Maret 2012
Ada Noda di Pariwisata Sumbar
Sebuah iven olahraga balap sepeda berpadukan konsep pariwisata, yang bernama TdS, telah beberapa kali digelar di Sumbar. Setting open ceremony yang bertajuk “The Soul of Minangkabau” itu pun telah digelar secara besar-besaran. Namun, di balik itu semua, terbetik kabar tak sedap dalam penyelenggaraannya, diduga sarat kecurangan.
Sebenarnya, keindahan alam Sumatera Barat mampu untuk menentramkan jiwa-jiwa bebas tertawan oleh dilema masa lalu dan kekinian. Keelokkan alam yang dimiliki Sumbar ini, bukanlah keindahan tipu daya imajinasi belaka, dan bukan pula potret rekaan teknologi. Namun, keindahan alam itu merupakan anugerah Tuhan, yang mampu membangkitkan gairah jiwa-jiwa tidur dan menyalakan kalbu yang mati.
Sebenarnya, keindahan alam Sumatera Barat mampu untuk menentramkan jiwa-jiwa bebas tertawan oleh dilema masa lalu dan kekinian. Keelokkan alam yang dimiliki Sumbar ini, bukanlah keindahan tipu daya imajinasi belaka, dan bukan pula potret rekaan teknologi. Namun, keindahan alam itu merupakan anugerah Tuhan, yang mampu membangkitkan gairah jiwa-jiwa tidur dan menyalakan kalbu yang mati.
Diduga, Mark Up Proyek Kelok Sembilan Titipan Pejabat?
Pelelangan proyek pembangunan Fly Over Kelok Sembilan Tahap 2B tahun anggaran 2012, senilai Rp67.600.000.000, diduga sarat kepentingan pejabat tertentu. Kuat dugaan, pelelangan proyek yang dimenangkan oleh PT. Adhi Karya, dengan mengabaikan prinsip penghematan belanja keuangan negara, berpotensi terhadap kerugian keuangan negara, atas perbedaan nilai penawaran sekitar Rp17 miliar dengan PT. Hutama Karya, selaku penawar terendah.
Proses lelang dan penetapan pemenang proyek pembangunan Fly Over (Jembatan Layang) Kelok Sembilan Tahap 2 B tahun anggaran 2012, oleh POKJA Kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 1 Propinsi Sumbar, dengan mengabaikan prinsip penghematan belanja keuangan negara, berpotensi terhadap kerugian keuangan negara, mencapai Rp17 miliar, dilaporkan oleh masyarakat, ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, pada hari Senin 12 Maret 2012.
Proses lelang dan penetapan pemenang proyek pembangunan Fly Over (Jembatan Layang) Kelok Sembilan Tahap 2 B tahun anggaran 2012, oleh POKJA Kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 1 Propinsi Sumbar, dengan mengabaikan prinsip penghematan belanja keuangan negara, berpotensi terhadap kerugian keuangan negara, mencapai Rp17 miliar, dilaporkan oleh masyarakat, ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, pada hari Senin 12 Maret 2012.
Langganan:
Postingan (Atom)