Selain Jawa, Padang Panjang sudah dikenal sejak lama sebagai penghasil dan pemasok kuit mentah dan kulit samak nabati. Selain itu juga dikenal sebagai pembuat produk kulit tradisional seperti sandal datuak, kala anjing, ikat pinggang dan lainnya.
Namun, di tangan Walikota Suir Syam, kini Kota Padangpanjang menjelma sebagai sentra industri kulit terbesar di Sumatera setelah Pulau Jawa
Seperti diketahui, pada tahun 1996 di Kota Padangpanjang berdiri UPT Penyamakan Kulit, di bawah Kandep Perindustrian Padangpanjang. Untuk memenuhi kebutuhan IKM penyamak di Padangpanjang dan sekitarnya, saat itu Departemen Perindustrian pun mendatangkan beberapa mesin penyamakan kulit.
Namun pada tahun 2000 UPT Penyamakan Kulit dilebur, sementara asetnya diberikan ke PD. Tuah Saiyo. (UPT berubah menadi perusahaan daerah). Kala itu, salah satu core bussiness PD. Tuah Saiyo adalah pengolahan kulit.
Akan tetapi, akibat krisis ekonomi dan politik tahun 1997-1999 yang imbasnya masih dirasakan sampai tahun 2001 sampai 2003, ternyata berakibat pula pada permintaan kulit nasional maupun dunia. Harga kulit mentah pun anjlok alias menurun tajam. Akibatnya, sektor usaha kulit nasional, termasuk Padangpanjang akhirnya stagnan.
Sempat stagnan selama 2 tahun, kemudia pada tahun 2005 PD. Tuah Saiyo bangkit kembali dan mulai memproduksi kulit samak nabati, wet blue, dan kulit box/leather (kulit lembaran sebagai bahan baku tas, sepatu, jaket dan lainnya) bahkan PD. Tuah Saiyo telah memproduksi sepatu, sendal, gantungan kunci dan lainnya.
Bersama bergesernya waktu tahun 2006, PD.Tuah Saiyo mengalami mis manajemen. Operasional perusahaan pun terhenti—ditambah lagi pada tanggal 6 Maret 2007, terjadi gempa di Padangpanjang. Gedung PD. Tuah Saiyo rusak berat dan tidak dapat lagi digunakan.
Tapi bukan Suir Syam namanya bila ia hanya berdiam saja menghadapi kenyataan itu. Akhirnya, pada tahun 2007 Pemko Padangpanjang melalui Dinas Koperindag berinisitaf mengirim proposal ke Dep. Perindustrian, untuk merevitalisasi industri kulit di Kota Padangpanjang.
Gayung pun bersambut ! Ternyata, pemerintah pusat sedang memprogramkan pengembangan industri kulit dan produk kulit di luar Jawa. Rupanya, Padangpanjang menjadi salah satu prioritas di Kawasan Sumatera.
Untuk mewujudkan harapan itu, Dept. Perindustrian segera menyusun masterplan pengembangan industri kulit Padangpanjang dan telah dipresentasikan beberapa kali di depan unsur eksekutif dan legislatif Kota Padangpanjang .
Di dalam masterplan disebutkan, tugas dan tanggungjawab baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah Kota Padangpanjang dalam rangka pengembangan industri kulit ini mulai dari hulu sampai dengan hilir.
Seiring dengan program nasional tersebut, tahun 2008 Pemko Padangpanjang dan Komisi B serta 20 orang IKM Kulit Kota Padangpanjang melakukan peninjauan dan studi lapangan ke daerah-daerah yang telah maju industri kulitnya, seperti Jogjakarta, Magetan dan Sidoarjo.
Di daerah inilah dipelajari hal-hal yang memungkinkan untuk dapat diterapkan di Kota Padangpanjang seperti sistem pengolahan limbah di Jogjakarta, sistem pengelolaan UPT di Magetan, teknik produksi tas dan sepatu di Sidoarjo serta penataan kawasan indusri kerajinan dan pemasarannya.
Akhirnya, bersamaan waktunya dengan acara Silaturahmi Saudagar Minang (SSM), tanggal 11 Oktober 2008, ditandatangani MoU Pengembangan Industri Kulit Kota Padangpanjang oleh Dirjen ILMTA Departemen Perindustrian RI, Gubernur Sumatera Barat yang dijabat oleh H. Gamawan Fauzi SH dan Walikota Padangpanjang dr.H. Suir Syam MKes MMR, di Pangeran Beach Hotel, yang dan disaksikan oleh Wakil Presiden RI saat itu dijabat Jusuf Kalla dan Menteri Perindustrian yang dijabat oleh Fahmi Idris.
Kenyataan ini rupanya makin menambah kekuatan dari masterplan yang telah ada dan juga sebagai acuan dari perencanaan kerja ke depan.
Terkait dengan tanggungjawab Pemko Padangpanjang yang termuat dalam MoU itu, salah satunya adalah menyiapkan tanah dan bangunan. Untuk memenuhi itu, di Perubahan Anggaran 2008 telah disiapkan dana untuk pembebasan tanah bagi kawasan industri kulit, baik untuk lokasi penyamakan kulit maupun sentra kerajinan/barang jadi kulit.
Terkait dengan penentuan kawasan industri kulit ini, Pemko Padangpanjang telah meminta rekomendasi ke Balai Besar Kulit Karet dan Plastik (BBKKP) Jogjakarta, sebagai instansi yang berpengalaman di bidang kulit dan produk kult.
Tak hanya itu, Dinas Pekerjaan Umum juga telah membuat perencanaan bangunan untuk pabrik penyamakan kulit dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), dengan berkonsultasi intensif dengan BBKKP Jogjakarta.
Akhirnya, Rabu 30 Maret 2011, diresmikan UPTD Pengolahan Kulit Kota Padangpanjang oleh Gubernur Sumbar dan Ditjen IKM, sekaligus penandatanganan nota kesepakatan kerjasama antar Ditjen IKM dengan Gubernur Sumbar dan Walikota Padangpanjang.
Dalam hal ini, Pemrov Sumbar kebagian memfasilitasi ketersediaan Detail Engeneering Design (DED) untuk pembangunan kawasan industri kulit di Padangpanjang, menyediakan pusat desain dan workshop dan sarana promosi serta pemasaran industri barang jadi kulit di Padangpanjang. Kemudian, membantu pelaksanaan pengelolaan lingkungan.
DAPAT DUKUNGAN
Kota Padangpanjang sebagai industri terbesar di Sumatera, ternyata mendapat dukungan penuh dari Pemprov Sumbar. Bahkan, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno telah mempersiapkan surat edaran kepada bupati dan walikota serta kepada dinas/instansi/ lembaga di Provinsi Sumbar untuk melakukan kampanye penggunaan sepatu produk lokal.
Dengan adanya dukungan penuh dari Pemprov Sumbar itu, Pemko Padangpanjang di bawah komando Suir Syam, optimis program ini akan berjalan sesuai dengan harapan. Tentunya bila segenap elemen proaktif mendukung, baik dari kalangan wakil masyarakat di lembaga DPRD, maupun lapisan masyarakat, terutama pengrajin kulit.
“Realitas ini, praktis akan menjadikan Kota Padangpanjang sebagai sentral industri terbesar setelah Pulau Jawa. Ini merupakan relalisasi salah satu misi Kota Padang Panjang, yaitu mewujudkan ekonomi rakyat yang mandiri,” ungkap Suir Syam.
Kata Suir Syam lebih lanjut, kebijakan ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Padang Panjang, melalui berbagai program dan kegiatan pengembangan, mulai dari penyamakan kulit, hingga industri barang jadi.
Suir Syam juga mengatakan, dengan adanya industri kulit di Padangpanjang, secara otomatis perekonomian masyarakat Padangpanjang khususnya, akan terangkat dengan sendirinya, serta membuka peluang kerja bagi yang lain untuk ikut serta membuka peluang usaha baru.
Untuk itu, Suir Syam berharap banyak pada UPTD Pengolahan Kulit Kota Padangpanjang. Kata Suir Syam, Unit Pelayanan Teknis (UPT) adalah suatu unit kerja yang dikelola secara professional dengan prinsip nirlaba, yang mempunyai tugas dan fungsi memberikan pelayanan perusahaan atau pelaku IKM, dalam rangka pembinaan dan pengembangan, termasuk wirausaha baru.
“UPTD sebagai lembaga yang ideal di lingkungan sentra produksi IKM, dituntut memiliki kemampuan untuk menjadi pusat keunggulan atau sebagai pusat solusi bisnis. Dengan begitu, UPTD harus dapat memberikan motivasi dan kemudahan bagi IKM binaannya untuk melakukan usaha peningkatan kapasitas dan kulaitas produksi,” ungkap Suir Syam.
Dengan adanya UPTD Pengolahan Kulit di Kota Padang Panjang, Suir Syam verharap agar dapat memberikan pelayanan kepada IKM dalam berbagai hal, diantaranya pengembangan kompetensi SDM,dukungan sarana produksi, dukungan sarana dan layananan bisnis, jasa konsultasi serta penelitian dan pengembangan.
Untuk perkembagan industri kulit itu, Suir Syam semua pihak, baik itu Pemko Padangpanjang sendiri, Pemrov Sumbar, Perguruan Tinggi serta berbagai asosiasi terkait, secara bersama-sama mengembangkan industri kulit dan produk kulit yang ada di Kota Padangpanjang tersebut.
Suir Syam juga meminta adanya sebuah persamaan persepsi dalam proses pengolahan kulit mentah (hide ; untuk kulit berasal dari binatang besar seperti kulit sapi, kerbau, kuda dan lainnya. Kemudian skin ; untuk kulit domba, kambing, reptil dan lainnya, menjadi kulit jadi (leather) hingga menjadi produk kulit (leather goods) seperti sepatu, jaket, dan lainnya. (Os/Cia)
Senin, 20 Februari 2012
Impian Suir Syam, Jadikan Padangpanjang Sentra Kulit Terbesar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar