Pasca dilantik pada Minggu 29 Agustus 2010, Bupati dan Wakil Bupati Pasaman, H. Benny Utama SH MM dan Daniel Lubis, bertekad akan memajukan daerah yang memiliki luas wilayah sekitar 3.947,23 km² dan berpenduduk sekitar 252.981 jiwa itu.
Seperti diketahui, Kabupaten Pasaman adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Sumber pendapatan utama dari daerah yang memiliki ibukota kabupaten di Lubuk Sikaping ini adalah berasal dari subsektor tanaman pangan. Kendati demikian, Kabupaten Pasaman lebih dikenal karena produksi kelapa sawitnya.
Di samping kelapa sawit, kabupaten Pasaman juga dikenal akan produksi minyak nilamnya. Minyak nilam yang dihasilkan Pasaman, selain yang dihasilkan Kepulauan Mentawai, merupakan yang terbaik di dunia.
Sebagai wujud kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat, Benny Utama dan Daniel Lubis pun bertekad untuk memajukan daerah yang terdiri dari 12 kecamatan itu, yaitu ; Kecamatan II Koto, Kecamatan III Nagari, Bonjol, Lubuk Sikaping, Mapat Tunggul, Mapat Tunggul Selatan, Panti, Rao, Rao Selatan, Rao Utara, Simpang Alahan Mati dan Kecamatan Padang Gelugur.
Pasangan Bupati Pasaman H. Benny Utama- Daniel Lubis, selain maksimalkan pembangunan di berbagai sektor, pembangunan Iman Taqwa (Imtaq) manusia pun dijadikan landasan utama pembangunan di daerah yang dikenal beradat dan berbudaya itu.
Benteng spiritual generasi muda juga menjadi bagian dalam pembangunan daerah pada kepemimpinan Benny Utama. Nilai agama juga ditanamkan di hati masyarakat sebagai dasar utama untuk membuat daerah maju.
“Masyarakat yang berkarakter adalah masyarakat yang religius. Masyarakat religius itu akan mengejar ilmu sampai ke liang kubur,” kata Benny Utama.
Benny Utama menyadari betul bahwa masyarakat yang berilmu merupakan masyarakat yang berpendidikan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan kebutuhan khas yang amat manusiawi.
Menurut Benny, bila manusia tak mendapatkan pendidikan yang bermutu, mereka akan diselimuti kebodohan. Kebodohan itu akan mengantarnya ke jurang kemiskinan.
Begitu juga sebaliknya, manusia yang berpendidikan adalah manusia yang cerdas. “Orang cerdas akan mampu menggali banyak sektor untuk membuka lapangan kerja secara mandiri,” kata Benny Utama.
Dalam memimpin Kabupaten Pasaman Benny Utama dan Daniel Lubis tak semata fokus untuk membangun infrastruktur dan fisik. Namun membangun mental masyarakat juga menjadi bagian utamanya dalam memajukan daerah.
“Untuk apa pembangunan mega proyek yang besar, gedung berlapis emas, namun mental masyarakat belum bisa terbangun, Sebab daerah itu akan maju bila masyarakat lebih dulu maju”. Kata itu selalu menari dalam fifkiran seorang Benny Utama.
Sebagai wujud dari keseriusan kepemimpinan Benny Utama yang juga sebagai bentuk awal rasa tanggungjawab atas amanah yang dipercayakan masyarakat. Seiring janji kampanyenya saat Pemilukada, ia telah menuangkan dalam bentuk visi-misi daerah.
Meski visi-misi daerah sebuah keharusan bagi seorang kepala daerah, bila suatu daerah tak mampu membuat visi-misi daerah tiga bulan setelah dilantiknya kepala daerah akan kena sanksi administratif dari pemerintah pusat.
Namun bagi Benny Utama bukan hanya semata takut karena sanksi dari pemerintah pusat. Visi-misi daerah itu diwujudkannya sebagai bentuk rasa tanggungjawabnya atas amanah yang diberikan rakyat Pasaman terhadapnya.
Ini sangat terlihat nyata dengan misi daerah yang sudah ditetapkan pertama adalah Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan kualitas pendidikan sumber daya manusia berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.
Kemudian, pemerintahan Benny – Daniel juga menyelenggarakan tata pemerintahan yang baik dan bersih (governance and government clean government), menegakkan supermasi hukum dan meningkatkan pelayanan umum serta bebas dari KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme).
Pemkab Pasaman dibawah kepemimpinan Benny Utama juga berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis ekonomi kerakyatan, menciptakan lapangan kerja, serta mengelola sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan.
Bupati Pasaman Benny Utama juga berupaya meningkatkan keharmonisan dan kerjasama dalam tata kehidupan sosial budaya mayarakat dengan prinsip keadilan dan kebersamaan.
Bila dibandingkan daerah lain di negeri ini yang memiliki segudang misi, tapi amat sulit dijabarkan oleh aparturnya keinginan seorang pimpinan. Tapi bagi Benny untuk apa banyak misi bila sulit untuk diwujudkan.
“Yang penting bagaimana dengan misi sederhana dapat diwujudkan tujuan hakiki pembangunan daerah. Sebab pencapaian visi-misi bagi daerah merupakan salah satu indikator penilaian atas keberhasilan daerah,” ujar Benny dengan senyum khasnya.
Meski visi yang ditetapkan dalam kepemimpinan pasangan bupati pasaman Benny Utama-Daniel ini terlihat sederhana, tapi dapat dipekti sejuta makna. “Gambaran visi-misi itu merupakan tekad dari seorang pemimpin berbuat terhadap daerahnya. Sebab waktu lima tahun bukanlah waktu yang panjang bagi seorang pemimpin,” ulas Benny Utama serius.
Bila mengamati misi tersebut, sebenarnya terlalu berani bagi seorang Benny Utama. Sebab membangun masyarakat tak segampang memablaik telapak tangan, bila dibanding dengan pembangunan fisik. Apalagi membangun pendidikan dan akhlak masyarakat bisa terukur dalam kurun waktu belasan tahun. Pada hal amanah yang dipercayakan masyarakat terhadapnya hanya selama limatahun.
Tapi bagi Benny Utama itu bukan hal yang harus menjadi persoalan baginya dalam membangun daerah. “Pada hakikatnya bagaimana kita bisa menjadikan daerah ini kedepan semakin baik . Hari esok akan lebih baik dari hari ini,” tekad Benny Utama.
Bahkan, belum lagi genap dalam satu tahun kepemimpinan, Benny Utama tak hanya sebatas kata dalam mebangun daerahnya. Melainkan pengabdiannya akan dilahirkan dalam sebuah karya yang nyata.
Benny Utama dalam mewujudkan misinya, mengerahakan seluruh tenaga dan pengalamannya dalam menggali seluruh potensi daerah. Terutama potensi keagamaan mulai dari TPA/TPSA, surau, masjid, guru agama serta Da’i di setap nagari. Dengan membangun kebersamaan dan pendanaan, aparatur dan peraturan daerah digerakannya untuk mendukung program pembangunan Iman Taqwa.
Ia mengemukakan, pembangunan Pasaman mesti selaras. Bukan hanya fisik dan otak saja yang harus dibangun, namun bekal Imtaq juga harus ditanamkan. Karena tidak ada pilihan, tanpa dibentengi iman dan taqwa.
“Mustahil kesejahteraan yang hakiki bisa terwujud. Manusia yang pintar dengan ekonomi yang mapan, akan terasa gersang, tanpa hembusan hawa sejuk nilai-nilai agama. ”Kata Benny Utama dalam setiap pidatonya tentang pembangunan keagamaan di Kabupaten Pasaman.
Perhatian terhadap pembinaan dan pengembangan ritual peribadatan dan kegiatan sosial keagamaan merupakan point pertama dari Misi Pembangunan Kabupaten Pasaman yang dijabarkan pada visi daerah yang bermotto Pasaman Saiyo dalam kepemimpinan pasangan Bupati Benny Utama dan Wakil Bupati Daniel yang mengusung semboyan Pasaman Untuk Semua. Visi yang dicanangkan adalah Terwujudnya Masyarakat Pasaman Yang Maju Dan Berkeadilan.
Sebagai kabupaten yang penduduknya 99% menganut agama Islam dan memiliki budaya yang heterogen, disamping kabupaten Pasaman masih jauh tertinggal di sektor pembangunan dengan daerah lainnya di nusantara ini umumnya dan Provinsi Sumatera Barat khususnya.
Berbagai terobosan telah dilaksanakan, dua buah Peraturan Daerah (Perda) telah menjadi payung hukum yang mendukung kelancaran pembinaan keagamaan di daerah Kabupaten Pasaman.
Kedua Perda tersebut adalah, Perda Pandai Baca Tulis Al-Qur’an bagi murid SD, siswa SLTP, siswa SLTA, mahasiswa dan Calon Pengantin dan Perda Berpakaian Muslim dan Muslimah bagi siswa, Mahasiswa dan Karyawan.
Adapun maksud, tujuan dan fungsi Perda Kabupaten Pasaman Nomor : 21 tahun 2003 tentang Pandai Baca Tulis Al-Qur’an bagi Murid SD, Siwa SLTP, Siswa SLTA, Mahasiswa dan Calon Pengantin, yakni memiliki sikap sebagai seorang muslim/muslimah yang baik dan berakhlak mulia. Mereka memiliki sikap sebagai seorang WNI dan masyarakat yang baik, berbudi luhur dan bertaqwa kepada Allah SWT. Mempunyai pengetahuan tentang dasar-dasar hidup beragama Islam serta terampil dan taat dalam melaksanakan ibadah.
Disamping itu, mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar serta mencintai Al-qur’an, dengan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan Mampu memahami dan menghayati ayat-ayat Al-Qur’an untuk bacaan Sholat dalam rangka memakmurkan dan mencintai masjid.
Kemudian Perda Kabupaten Pasaman Nomor : 22 tahun 2003 tentang; Berpakaian Muslim/Muslimah Bagi Siswa, Mahasiswa dan Karyawan. Perda ini memiliki maksud, tujuan dan fungsi yakni : mengambarkan keimanan seseorang dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta taat mengamalkan agama Islam sekaligus melestarikan pakaian adat.
Di sisi lain Perda Berpakaian Muslim/Muslimah bagi Siswa, Mahasiswa dan Karyawan juga bertujuan, membentuk sikap dan prilaku sebagai seorang muslim/muslimah yang baik dan berakhlak mulia.
Lalu membiasakan diri berpakaian muslim/muslimah dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan berkeluarga maupun di hadapan masyarakat umum. Kemudian menciptakan masyarakat yang mencintai budaya Islam dan Budaya Minangkabau dan menjaga kehormatan dan harga diri sebagai identitas muslim/muslimah.
Sejalan dengan itu, pertumbuhan dan perkembangan berbagai lembaga keagamaan di Kabupaten Pasaman tidak kurang mendapat sambutan dan perhatian yang positif dari Pemkab Pasaman.
Hal itu terlihat pada peningkatan anggaran bantuan pembangunan sarana peribadatan dan lembaga pendidikan keagamaan.
Organisasi keagamaan yang memiliki agenda pembinaan silaturrahim dan bimbingan rohani pun menjadi bagian tak terpisahkan dari aktifitas Bupati Benny Utama dan Wabup Daniel di tengah masyarakatnya.
Hampir setiap bulan kegiatan keagamaan terlihat dihadiri oleh Benny Utama, sebut saja wirid bulanan Rabithah Wirid Yasin, Wirid Bulanan PNS Pemkab Pasaman, Tabligh Akbar Jamaah Thariqat Naqsabandiyah, Ceramah Umum dan Pelatihan Ormas Muhammadiyah, Lomba Didikan Subuh, Musabaqah Tilawatil Quran dari tingkat nagari hingga tingkat kabupaten, Pelatihan dan Pengkaderan Mubaligh dan Da’i, Majelis Taklim maupun zikir bersama.
Disamping kegiatan keagamaan seremonial, pertumbuhan lembaga pendidikan keagamaan menjadi sangat pesat di tahun pertama Pemerintahan Haji Benny Utama – Daniel periode 2010 – 2015 ini. Mulai dari Taman Pendidikan Quran (TPQ), Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA), Taman Pendidikan Seni Al Qur’an (TPSA) disamping pembangunan sarana dan prasaran lembaga formal pendidikan Khusus keagamaan seperti Madrasah Ibtidaiyyah Negeri dan Swasta (setingkat SD), Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Swasta (setingkat SMP) dan Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta (setingkat SMA).
Untuk pendidikan keagamaan non formal, telah pula didorong bertumbuhnya Remaja Masjid, Pesantren Kilat Bulan Ramadhan dan lainnya yang dikemas sedemikian rupa yang membuat daya pikat tersendiri untuk memancing minat generasi muda dalam mendalami pengetahuan pengamalan agama.
Belakangan telah pula disepakati oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama 19 kepala daerah kabupaten/kota di Ranah Minang ini untuk mencanangkan Gerakan Membaca Al Qur’an Maghrib dalam Rekomendasi Rakor Kepala Daerah di Lubuk Sikaping tanggal 13 dan 14 Mei 2011 lalu.
Sementara itu, guna lebih mendasarnya penanaman sikap mental yang agamis, telah pula dicanangkan sebuah lembaga pra sekolah untuk pendidikan anak usia dini (PAUD), dimana anak usia 0 hingga 6 tahun yang disebut Golden Age (masa keemasan), sehingga Bupati Benny Utama dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2011 lalu melakukan pencanangan Satu Jorong Satu PAUD.
Selain itu, guna mensejahterakan guru honor yang ada di TPA, TPSA dan MDA Bupati Pasaman Benny Utama, mengeluarkan pula Surat Keputusan Bupati Pasaman tertanggal 27 Mei 2011, tentang, bantuan Kepada Guru TPA, TPSA dan MDA. (Osman, Muklis BL)
Jumat, 24 Februari 2012
Benny Utama-Danil, Bangun Pasaman Dengan Kebersamaan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar