Senin, 20 Februari 2012

Prodi Matematika Jadi Primadona di STKIP Prestasi Bangsa

Agar STKIP Prestasi Bangsa Pesisir Selatan selalu diminati masyarakat, perguruan tinggi ini berupaya dengan baik dalam pengelolaan sumber dayanya, akuntabel, berkualitas, dan dapat mengantarkan peserta didiknya ke jenjang yang lebih baik dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan nyata.
Saat ini kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan lembaga politik nasional berada pada titik nadir terendah. Karena itu masyarakat sekarang berpaling kepada perguruan tinggi sebagai lembaga yang masih memiliki kekuatan moral untuk menjadi panutan masyarakat dalam transformasi menunju masyarakat madani.
Mampukah lembaga perguruan tinggi menjalankan misi yang amat penting,  namun suci ini? Yang pasti, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendididikan (STKIP) Kabupaten Pesisir Selatan di bawah naungan Yayasan Prestasi Bangsa, memiliki kekuatan moral yang kuat untuk menjadi panutan masyarakat.
Dalam transformasi menuju masyarakat madani, STKIP Prestasi Bangsa Pesisir Selatan berupaya membuktikan bahwa masyarakat kampus mampu mengembangkan diri menjadi model idel masyarakat madani yang ber-Ketuhan-an, menghargai supremasi hukum, demokratis, berkeadaban, adil serta bertanggungjawab.
Lalu, bagaimana STKIP Prestasi Bangsa Pesisir Selatan mengelola sebuah perguruan tinggi, agar mampu menghadapi berbagai tantangan global dengan selamat? Kata salah seorang pendiri STKIP Prestasi Bagsa-Drs Ristapawa Indra MPd, didampingi  Abu Nazar SH MH, Rudy Chandra MPd dan Edi Suharto MPd, sebagai suatu organisasi dengan anggota yang mempunyai tingkat pendidikan yang rerata lebih tinggi dari masyarakat pada umumnya, STKIP Prestasi Bangsa Pesisir Selatan seharusnya dapat menjadi organisasi terdepan dalam menghadapi berbagai tantangan global.
Kata Ristapawa Indra, STKIP Prestasi Bangsa Pesisir Selatan dituntut untuk mendidik para putera bangsa agar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang termutahir, yang mengharuskan setiap perguruan tinggi untuk selalu mempersiapkan tenaga kependidikan yang terbaik serta fasilitas pendukung yang tercanggih.
Di lain fihak, kata Ristapawa lagi, dalam konteks Indonesia, STKIP Prestasi Bangsa juga memiliki kewajiban sosial yang tidak kalah pentingnya, yakni menjadi lokomotif pembangunan daerah dan nasional, termasuk mempersiapkan anak didik kita untuk menjadi calon-calon pimpinan bangsa yang bermoral tinggi serta berbudaya demokratis.
Lebih jauh dikatakan oleh pria yang tengah merampungkan program doktornya di bidang Manajemen Pendidikan di Universitas Kebangsaan Malaysia ini, yang tak kalah hebatnya, kurikulum STKIP Prestasi Bangsa Pesisir Selatan didisain dengan menambahkan beberapa mata kuliah kewirausahaan.
“Sementara, mata kuliah lainnya diintegrasikan dengan pendidikan yang lebih bersifat kemampuan interaksi sosial (soft skill) dan ICT (informasi komunikasi dan teknologi). Dengan tujuan, agar lulusan yang dihasilkan tidak hanya mampu secara akademik saja tapi juga mempunyai kemampuan mandiri, berkepribadian serta mampu mengikuti perkembangan teknologi,” ungkap Ristapawa Indra..
Dikatakan oleh Ristapawa, diharapkan kehadiran STKIP Prestasi Bangsa Pesisir Selatan dapat mewujudkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Pesisir Selatan, di bidang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu mempercepat proses peningkatan kualifikasi akademik tenaga pendidik maupun kependidikan yang masih berijazah D1, D2, dan D3 untuk melanjutkan studi lanjut ke jenjang sarjana.
Ristapawa Indra juga mengungkapkan salah satu alasan mendasar pendirian STKIP Pesisir Selatan adalah, lantaran masih banyaknya guru-guru di Pesisir Selatan yang belum ‘mengantongi’ ijazah sarjana strata 1 (S1). Menurut catatan, kata Ristapawa, guru yang belum sarjana masih ada sebanyak 3.956 orang.
Dipaparkan Ristapawa, STKIP Prestasi Bangsa Pesisir Selatan ini menyelenggarakan 4 program studi (prodi), yaitu : Pendidikan Matematika S1, Pendidikan Bahasa Inggris S1, Pendidikan Teknologi Informasi dan Komputer S1 dan Pendidikan Geografi S1
Selain beberapa kelebihan yang dimiliki STKIP Prestasi Bangsa itu, kata Ristapawa, kurikulum STKIP Pesisir Selatan pun didisain dengan menambahkan beberapa mata kuliah kewirausahaan.
Sementara, mata kuliah lainnya diintegrasikan dengan pendidikan yang lebih bersifat kemampuan interaksi sosial (soft skill).
Menurut Ristapawa Indra, dalam kenyataan yang terjadi sekarang, baik dalam pendidikan formal, informal dan nonformal, pendidikan terhadap anak di Indonesia lebih memberikan porsi yang lebih besar untuk muatan hard skill atau pendidikan untuk intelektual. Bahkan bisa dikatakan lebih berorientasi pada pembelajaran hard skill saja. Sedangkan pendidikan soft skill yang membentuk emosional berupa etika, kedisiplinan, kejujuran, percaya diri dan lainnya sering dilupakan.
“Kesalahan pendidikan yang tidak seimbang antara hard skill dan soft skill inilah yang menyebabkan banyak perilaku seseorang menyimpang dari norma. Karena, yang terdidik hanya intelektualnya saja, tidak emosionalnya. Jadi tidak mengherankan jika banyak orang-orang pintar intelektual, tapi tidak memiliki etika, adab, kesopanan dan kejujuran.
Jika berkaca pada realita di atas, kata Ristapawa Indra, pendidikan soft skill tentu menjadi kebutuhan urgen dalam dunia pendidikan. Namun untuk mengubah kurikulum, juga bukan hal yang mudah. Pendidik seharusnya memberikan muatan-muatan pendidikan soft skill pada proses pembelajarannya. Sayangnya, tidak semua pendidik mampu memahami dan menerapkannya.
“Untuk itu, di STKIP Pesisir Selatan ini, mata kuliahnya diintegrasikan dengan pendidikan yang lebih bersifat kemampuan interaksi sosial (soft skill). Dengan demikian, akan lahir calon-calon pendidik yang mampu menjawab kebutuhan urgen dalam dunia pendidikan itu,” jelas Ristapawa.
Untuk menunjang perkuliahan, praktikum dan penelitian, kata Ristapawa Indra, STKIP Pesisir Selatan bekerjasama dengan berbagai instansi terkait telah mengupayakan berbagai fasilitas, diantaranya : labor komputer, labor bahasa, labor micro teaching, perpustakaan, beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan lainnya.
Dari semua kelebihan yang dimiliki STKIP Prestasi Bangsa Pesisir Selatan ini, kata Ristapawa, program studi pendidikan matematika menempati posisi strategis diantara program studi lainnya. Sebab, program studi pendidikan matematika merupakan pilihan bidang studi yang akan melahirkan sarjana-sarjana pendidikan yang kelak akan menjadi guru profesional, baik pada sekolah pendidikan dasar maupun sekolah menengah. 
Lebih jauh dikatakan Ristapawa Indra, Program studi pendidikan matematika STKIP Prestasi Bangsa Pesisir Selatan  ini, dirancang memiliki spesifikasi yang berbeda dengan program studi pendidikan matematika yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi lain.   
“Pada program studi pendidikan matematika ini akan mempunyai sekolah binaan,  sesuai dengan materi matematika yang diajarkan di sekolah, yang langsung dibina oleh mahasiswa program studi pendidikan matematika dan dipandu oleh dosen pembimbing. Ini bertujuan sebagai pelatihan bagi mahasiswa di luar dari jadwal praktek lapangan, meningkatkan mutu dan kualitas mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika selaku tenaga yang professional dan pengabdian kepada masyarakat,” terang Ristapawa. (Os)

0 komentar:

Posting Komentar