Masih banyak daerah yang masih terisolir di wilayah Kabupaten Solok Selatan, yang membutuh pembukaan jalur transportasi. Bila ini terwujud, seluruh potensi yang dimiliki daerah akan mampu tergali dan meningkatan perekonomian masyarakat. Karenanya, dalam kepemimpinan Muzni Zakaria – Abdul Rahman mereka berupaya melakukan pembangunan akses jalan tembus.
Kabupaten Solok Selatan merupakan buah dari perjuangan panjang yang dimulai sejak tahun 1950-an yang ditandai dengan diadakannya Konferensi Timbulun. Pada Konferensi Timbulun saat itu digagas rencana pembentukan sebuah kabupaten dengan nama Kabupaten Sehilir Batang Hari yang memasukan wilayah Kecamatan Lembah Gumanti (Alahan Panjang), Pantai Cermin (Surian), Sungai Pagu (Muaro Labuh) dan Sangir (Lubuk Gadang).
Perjuangan panjang itu baru tercapai setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2003. Pada 7 Januari 2004 diresmikanlah 24 kabupaten baru di Indonesia yang tiga di antaranya terdapat di Sumatera Barat, yakni Kabupaten Solok Selatan, Dharmasraya, dan Pasaman Barat.
Tiga hari setelah diresmikan, atau pada 10 Januari 2004, Gubernur Sumatera Barat, melantik Penjabat Bupati Solok Selatan, Drs. Aliman Salim. Dalam perjalanan satu tahun Kabupaten Solok Selatan, Gubernur Sumatera Barat yang saat itu dijabat oleh H. Zainal Bakar kembali melantik Marzuki Omar sebagai Penjabat Bupati Solok Selatan menggantikan Aliman Salim yang sudah habis masa jabatannya.
Melalui dua penjabat bupati, daerah pemekaran terus menata dan menjalankan roda pemerintah hingga terpilihnya bupati dan wakil bupati baru melalui pemilihan kepala daerah.
Bersama bergulirnya waktu, kini tampuk pemerintahan Solok Selatan dipegang oleh Ir. Muzni Zakaria M. Eng - Drs Abdul Rahman SH, masa bakti 2010 - 2015. Sebagai seorang pemimpin yang mengutamakan kualitas sumber daya manusia (SDM), di awal kepemimpinannya, Muzni Zakaria pun melakukan pembenahan internal.
“Program awal kita adalah mengevaluasi program dan personil dulu,” kata Muzni Zakaria kepada wartawan, usai pelantikannya sebagai bupati Solok Selatan.
Kata Muzni Zakaria, berdasarkan evaluasi itu akan dilakukan pembenahan personil sesuai dengan latar belakang dan kemampuannya. “Jika perlu dibetulkan tempatnya kita betulkan atau ‘the right man at the right job’,” katanya.
Sementara program-program pembangunan yang menyentuh kepentingan masyarakat, kata Muzni Zakaria, akan dilanjutkannya.
Disamping melakukan pembenahan SDM, Muzni Zakaria bersama Abdul Rahman, juga melakukan pembenahan sumber daya alam (SDA). Tak pelak, sebanyak enam objek wisata di Solok Selatan, dipersiapkan oleh Pemkab Solok Selatan melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Solok Selatan untuk menjadi sumber pendapatan daerah.
Keenam objek wisata itu, yakni irigasi Balun (KPGD), objek wisata air panas Pinang Awan (Pauh Duo), air terjun Tangsi Empat (Sangir), air terlun Air Malanca (SBJ), dan Pulau Asmara (Sangir).
Sementara untuk objek wisata air panas Sapan Maluluang, akan dijadikan objek wisata hot water boom (Solok Selatan Fantastis) masih dalam tahap pembangunan lanjutan kawasan inti.
Yang tak kalah pentingnya diprogramkan oleh Muzni Zakaria dan Abdul Rahman adalah pembangunan akses jalan tembus ke Kabupaten Dharmasraya melalui Nagari Lubuk Malako, Bidar Alam, Ranah Pantai Cermin, Abai Sitapus, Dusun Tangah dan Nagari Lubuk Ulang Aling
Menurutnya Muzni Zakaria, pembangunan jalan alternatif merupakan kebutuhan utama masyarakat dan daerah. “Banyak daerah yang masih terisolir di wilayah Kabupaten Solok Selatan, yang membutuh pembukaan jalur transportasi. Ini merupakan kebutuhan bagi daerah terutama sekali Kabupaten Solok Selatan masih terbilang belia bila dibanding daerah lain. Bila ini terwujud, saya yakin seluruh potensi yang dimiliki daerah akan mampu tergali, sasarannya tak lain adalah untuk peningkatan perekonomian masyarakat,” ujar Muzni.
Sementara itu, untuk menjalin erat kembali kultur dan hubungan masyarakat Solok Selatan dengan Pesisir Selatan, Muzni Zakari juga bertekad akan membahas kelanjutan pembangunan jalan Kambang - Muara Labuh, yang belum bisa terwujudkan sampai hari ini.
“Bila transportasi dua daerah bertetangga ini lancar, diyakini akan mampu membuka akses perekonomian masyarakat,” ungkap Muzni Zakaria. (Ita/Os)
Jumat, 24 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar